Monday, October 27, 2014

Desain Remote TV Universal





Mengapa remote terbentuk?
 Di jaman yang semakin canggih ini, chanell televise tidak hanya 1 chanel seperti pada jaman dulu, tetapi sudah banyak channel baru yang bermunculan. Bahkan terus bertambah dan menjamur, sehingga masyarakat dapat memilih chanel secara bebas sesuai keinginan mereka.  Walau terkadang merasa bingung untuk menonton channel yang mana yang akan di tonton.  Belum lagi akan sangat merepotkan jika harus mengganti chanel  harus mengganti chanel ke tombol yang ada di televise. Dan bagaimana jika sering bosan dengan acara di televise dan ingin mengganti chanel dengan sering?
 Hal inilah yang memunculkan ide seseorang yang bernama Robert Adler untuk membuat remote televisi.


SEJARAH REMOTE TELEVISI



Remote tv awalnya  dikembangkan oleh Zenith Radio Corp tahun 1950, “Lazy Bones”–merk dagang pertama remote  dengan lagu iklan “Prest-o! Change-O! Just Press a Button… to Change a Stasiun” system pengoprasiannya menggunakan kabel yang terhubung ke tv. Cara tersebut  kurang mendapat sambutan dari konsumen pada saat itu berhubung kabel yang menjulur antara remote dan TV sering mengakibatkan kaki tersandung.

Pada 1955 Zenith menghilangkan kabel dan menggantinya dengan teknologi cahaya (Flashmatic), dimana seberkas cahaya/sinar dipancarkan dari modul remote untuk mengendalikan sel photo yang terdapat pada TV. Sayangnya sel foto pada TV kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga terkadang ketika ada terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran ato volume pada TV dapat berpindah dengan sendirinya.

Tahun 1956 Robert Adler mengembangkan teknologi baru dengan gelombang ultrasonik (Space commands). Pada modul remote terdapat piezoelektrik penghasil gelombang ultrasonik, sedangkan pada TV tertanam mikrofon yang telah di tune pada frekuensi yang sama.. Kemudian saluran atau volume dapat berpindah sendiri bila ada frekuensi dari alat lain yang senada dengan frekuensi pada TV. Pada dasarnya teknologi ini rentan akan interferensi frekuensi.

Penggunaan remote control semakin rumit ketika pada tahun 1970 BBC memperkenalkan moda teletext dengan merk dagang Ceefax pada dunia siaran komersial TV. Teletext membutuhkan teknologi yang dapat menginput data biner pada TV, tidak hanya pemindahan saluran dan volume seperti halnya remote TV terdahulu. Kita di Indonesia juga sempat mengenal teletext pada medio 90-an namun tidak berlangsung lama. Sistem awal Ceefax teletext sendiri masih bergantung pada kabel karena saat itu belum ada teknolgi nirkabel yang mumpuni bagi moda teletext.

Kemudian pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah. Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah





PENEMU REMOTE TELEVISI 

Penemu remote televisi bernama Robert Adler.
Robert Adler lahir di Wina pada tanggal 4 Desember 1913 Setelah mendapat gelar PhD dalam bidang fisika dari Universitas Wina tahun 1937 saat NAZI menganeksasi Austria ia kemudian berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain, mulai dari Belgia, Inggris hingga akhirnya ke Amerika serikat pada tahun 1941. Ia langsung bergabung dengan Zenith Electronics di Chicago, yang memberinya keleluasaan mengejar projek apa pun yang dia inginkan
Dialah orang yang berjasa menciptakan alat yang bukan saja memudahkan pengguna dalam  dalam menonton televisi, tapi juga mempengaruhi peradaban umat manusia.

Remote control temuan Adler diperkenalkan setengah abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1956, saat ia menjabat Direktur Riset Zenith Electronics, produsen televisi AS. Remote control bernama Space Command itu lahir ketika bangsa Amerika yang pada saat ini memasuki era emas pertelevisian, ketika fungsi televisi mengalami perubahan dari semula barang luks (mewah) menjadi sumber informasi dan hiburan masyarakat.

Saat diluncurkan, Space Command tergolong bukan gadget yang “nyaman” jika diukur dengan standar zaman sekarang. Kenapa? karena beratnya hampir 1 kg (sekitar 8 ons), sementara harganya yang mencapai 100 dolar Amerika saat itu, setara dengan sepertiga harga pesawat televisi. Namun demikian, temuan remote control Space Command tercatat sebagai state of the art dan puncak penampilan dari sebuah pencarian yang panjang.



Selama PD II Adler bekerja pada bagian oskilator frekuensi tinggi dan filter elektro mekanik radio pesawat terbang. Usai PD II ia meneruskan pekerjaan pada teknologi televisi, di mana ia mampu menemukan sejumlah peralatan dan berjasa dalam revolusi petelevisian. Adler memelopori penggunaan teknologi penggunaan tabung hampa udara bercahaya yang meningkatkan kualitas transmisi audio televisi. Ia juga menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi gelombang akustik permulaan yang menjadi dasar bagi pengembangan teknologi (touch screen).


Atas prestasinya, dia mendapat penghargaan. Atas temuan remote control Space Command, menerima anugerah Outstanding Technical Achievement Award 1958 dari Institute of Radio Engineers atau sekarang dikenal dengan the Institute of Electronical and Electronics Engineerra (IEEE). Adler juga menerima anugerah dari IEEE berupa Outstanding Technical Paper Award tahun 1974, atas tulisannya berjudul “An Optical Video Dsc Player for NTSC Receivers”, yang merupakan presentasi awal atas kerjanya, yang kemudian dikenal dengan video cakram digital (digital video disc, DVD). Penghargaan lainnya adalah Edison Medal 1980 dan Ultrasonic Achievement 1981. Edison Medal adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada orang dalam kariernya berjasa dalam ilmu kelistrikan, rekayasa listrik, dan seni listrik.


Pada 1990, Zenith dibeli perusahaan asal Korea Selatan, LG.Kemudian, pada 1980, perusahaan asal Kanada yang bernama Viewstar mulai mengembangkan pengendali inframerah pertama. remot ini memungkinkan banyak pesan bisa dikirim ke TV. Inilah awal pengendali TV memiliki banyak tombol.
Pengendali inframerah pun segera menjadi standar untuk TV, Hi-Fi stereo dan perangkat gadget yang lain.

Padahal, pada era 2000, setelah kegagalan CORE, pengendali TV universal justru makin mudah dijumpai dan digunakan. Setelah meluncurkan iPhone pada 2007, sejumlah aplikasi dibuat untuk mengubah perangkat ini menjadi pengendali TV. Karena iPhone tak memiliki inframerah, maka sebagian besar aplikasi tergantung pada alat tambahan.
Pada 2010, terinspirasi Nintendo Wii dan generasi baru TV ‘pintar’ yang memiliki banyak menu pada layarnya, pengendali TVB menjadi makin gesit. Tahun lalu, LG mengumumkan jajaran TV barunya yang akan disertai ‘tongkat sihir’. Alat ini memungkinkan pengguna menunjuk pada titik berbeda di layar cukup dengan melambaikannya. dan membuat remote dengan merek "universal".

Desain remote itu terdapat tombol dengan fungsi vital , seperti tombol power, tombol nomor pilihan chanel (biasanya dari 0-9), kemudian terdapat tombol volume + atau - , lalu tombol pilihan chanel next atau prevous, pengaturan tampilan di layar tv seperti kecerahan, ketajaman , warna, dan lain lain. lalu ada juga pengaturan jadwal on/off yang memudahkan penggunanya untuk mengatur jadwal mati/ hidup tv nya.  dan berbagai fitur lainnya. 
tombolnya dibuat dengan konsep full collor.  dan desain remotnya dibentuk memanjang, tata letak tombolnya diatur agar memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya. 
dan akhirnya terbentuklah desain remote tv universal seperti sekarang ini. 







Referensi :


http://21forpertiwi.blogspot.com/2012/05/asal-usul-remote-tv.html







No comments: